RNCelebes.web.id, Makassar - Ustadz Yahya Yopie Waloni tutup usia (Wafat), tepatnya pada hari Jumat siang, di perayaan hari raya Idhul Idha. Saat itu ketika sedang menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Darul Falah, kawasan Perumahan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 6/6/2025.
Peristiwa yang mengharukan tersebut, terjadi sekitar pukul 12.30 WITA, sampai mengejutkan para jamaah yang mengikuti shalat Jumat.
Saat dikonfirmasi Ketua Masjid Darul Falah, Syahruddin Usman, sang ustaz sempat terlihat kelelahan dan terduduk saat menyampaikan bagian kedua dari khutbah. “Kami sempat panik, beliau tiba-tiba terdiam dan jatuh terduduk. Kami langsung membawanya ke RS Bahagia, jaraknya sangat dekat dari masjid", ujarnya.
Namun, tim medis di rumah sakit menyatakan, bahwa Ustadz Yahya Waloni telah meninggal duniaz setibanya di ruang instalasi gawat darurat. Kepergiannya begitu mendadak dan terjadi di tengah aktivitas dakwah yang menjadi jalan hidupnya setelah memeluk Islam.
Dilansir dari detik.com, Syahruddin Usman mengungkapkan, bahwa Ustaz Yahya Waloni pada pagi harinya juga menjadi khatib salat Idul Adha di kawasan Jalan Rajawali, Makassar. Ustaz Yahya juga sudah dijadwalkan mengisi khotbah Jumat di Masjid Darul Falah. "Dia minta jadwal di sini, maka kita berikan kesempatan", ucapnya.
Syahruddin mengaku tidak menyangka hal tersebut terjadi. Sebab saat dirinya menyampaikan khotbah, Ustaz Yahya terdengar lantang dari awal khotbah, namun mulai melemah saat khotbah kedua. "Kalau kita mendengar suaranya sehat, kan. Lantang. Nanti di khotbah keduanya mulai agak reda", katanya.
Sementara itu, menurut istri Ustaz Yahya Waloni, Fifil saat ditemui di Masjid Darul Falah, mengungkapkan suaminya memiliki riwayat penyakit jantung dan kerap kali mengeluh pusing sebelum wafat. "Saat berceramah dirinya sering pusing, ungkap Fifil di Masjid Darul Falah, Makassar, Jumat 6/6/2025.
Fifil mengatakan suaminya memang memiliki riwayat jantung bengkak. Namun, sebelum wafat, ustaz Yahya Waloni tidak ada tanda-tanda penyakit jantungnya kambuh. "Sebelumnya ada riwayat jantung bengkak, kan. Tapi, lagi nggak kondisi kayak gitu. Cuman pusing", tuturnya.
Ustaz Yahya Waloni yang dikenal luas sebagai mantan pendeta yang kemudian menjadi mualaf. Ia lahir di Minahasa, Sulawesi Utara, pada 30 November 1970 dari keluarga Nasrani yang taat.
Sebelum memeluk Islam, dirinya menjabat sebagai Ketua Badan Pengelola Am Sinode GKI Tanah Papua dan Rektor STT Calvinis Ebenhaezer Sorong selama beberapa tahun. Setelah menjadi muslim, dirinya aktif berdakwah di berbagai daerah dan menjadi sosok yang dikenal, karena retorika yang lugas dan gaya ceramahnya yang berani.
Demikian dirinya begitu banyak yang mengenal sebagai sosok pendakwah kontroversial, namun tak sedikit pula yang mengaguminya, karena keteguhan dalam menyampaikan keyakinannya.
Kabar duka ! saat perayaan Hari Raya Idul Adha membawa duka bagi para pengikutnya dan masyarakat luas. Begitu banyak belasungkawa melalui media sosial dan menganggap wafatnya saat berdakwah sebagai pertanda husnul khatimah.
Saat ini jenazah Ustaz Yahya Waloni masih berada di Makassar. Melalui pihak pengurus masjid dan keluarga tengah berkoordinasi terkait proses pemulangan jenazah ke rumah duka di Jakarta atau tempat pemakaman lain yang akan ditentukan kemudian.
( Rahmat/Red )
Peristiwa yang mengharukan tersebut, terjadi sekitar pukul 12.30 WITA, sampai mengejutkan para jamaah yang mengikuti shalat Jumat.
Saat dikonfirmasi Ketua Masjid Darul Falah, Syahruddin Usman, sang ustaz sempat terlihat kelelahan dan terduduk saat menyampaikan bagian kedua dari khutbah. “Kami sempat panik, beliau tiba-tiba terdiam dan jatuh terduduk. Kami langsung membawanya ke RS Bahagia, jaraknya sangat dekat dari masjid", ujarnya.
Namun, tim medis di rumah sakit menyatakan, bahwa Ustadz Yahya Waloni telah meninggal duniaz setibanya di ruang instalasi gawat darurat. Kepergiannya begitu mendadak dan terjadi di tengah aktivitas dakwah yang menjadi jalan hidupnya setelah memeluk Islam.
Dilansir dari detik.com, Syahruddin Usman mengungkapkan, bahwa Ustaz Yahya Waloni pada pagi harinya juga menjadi khatib salat Idul Adha di kawasan Jalan Rajawali, Makassar. Ustaz Yahya juga sudah dijadwalkan mengisi khotbah Jumat di Masjid Darul Falah. "Dia minta jadwal di sini, maka kita berikan kesempatan", ucapnya.
Syahruddin mengaku tidak menyangka hal tersebut terjadi. Sebab saat dirinya menyampaikan khotbah, Ustaz Yahya terdengar lantang dari awal khotbah, namun mulai melemah saat khotbah kedua. "Kalau kita mendengar suaranya sehat, kan. Lantang. Nanti di khotbah keduanya mulai agak reda", katanya.
Sementara itu, menurut istri Ustaz Yahya Waloni, Fifil saat ditemui di Masjid Darul Falah, mengungkapkan suaminya memiliki riwayat penyakit jantung dan kerap kali mengeluh pusing sebelum wafat. "Saat berceramah dirinya sering pusing, ungkap Fifil di Masjid Darul Falah, Makassar, Jumat 6/6/2025.
Fifil mengatakan suaminya memang memiliki riwayat jantung bengkak. Namun, sebelum wafat, ustaz Yahya Waloni tidak ada tanda-tanda penyakit jantungnya kambuh. "Sebelumnya ada riwayat jantung bengkak, kan. Tapi, lagi nggak kondisi kayak gitu. Cuman pusing", tuturnya.
Ustaz Yahya Waloni yang dikenal luas sebagai mantan pendeta yang kemudian menjadi mualaf. Ia lahir di Minahasa, Sulawesi Utara, pada 30 November 1970 dari keluarga Nasrani yang taat.
Sebelum memeluk Islam, dirinya menjabat sebagai Ketua Badan Pengelola Am Sinode GKI Tanah Papua dan Rektor STT Calvinis Ebenhaezer Sorong selama beberapa tahun. Setelah menjadi muslim, dirinya aktif berdakwah di berbagai daerah dan menjadi sosok yang dikenal, karena retorika yang lugas dan gaya ceramahnya yang berani.
Demikian dirinya begitu banyak yang mengenal sebagai sosok pendakwah kontroversial, namun tak sedikit pula yang mengaguminya, karena keteguhan dalam menyampaikan keyakinannya.
Kabar duka ! saat perayaan Hari Raya Idul Adha membawa duka bagi para pengikutnya dan masyarakat luas. Begitu banyak belasungkawa melalui media sosial dan menganggap wafatnya saat berdakwah sebagai pertanda husnul khatimah.
Saat ini jenazah Ustaz Yahya Waloni masih berada di Makassar. Melalui pihak pengurus masjid dan keluarga tengah berkoordinasi terkait proses pemulangan jenazah ke rumah duka di Jakarta atau tempat pemakaman lain yang akan ditentukan kemudian.
( Rahmat/Red )